KMP Sabuk Nusantara 88 resmi diluncurkan | Istimewa |
Ketua Panitia yang sekaligus menjabat Pimpinan KSO PT.DKB dan Krakatau Shipyard (KS) Listianto Koeshandoko, penyiapan SDM di lapangan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak. Ia berharap KSO ini dapat terus berjalan.
Penyelesaian pengerjaan KMP Sabuk Nusantara 88 itu dilakukan atas kerjasama operasi (KSO) PT.DKB-yang merupakan BUMN dibidang industri perkapalan dengan PT.Krakatau Shipyard (KS), yang akan melayani rute Indonesia Timur.
Dirut PT.DKB, S.A.Bandung Bismono mengatakan, KMP Sabuk Nusantara 88 merupakan salah satu dari tiga kapal yang dibangun oleh KSO DKB-KS untuk mendukung program tol laut yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. "Dua kapal lainnya dalam waktu dekat segera dapat diluncurkan menyusul KMP Sabuk Nusantara 88 itu,"ujar Bandung, seperti dikutip Bisnis.com.
Turut hadir pada acara peluncuran kapal itu antara lain; Ketua Ikatan Perusahaan galangan kapal dan industri lepas pantai Indonesia (Iperindo) Eddy K.Logam, Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut Ditjen Hubla Kemenhub Dwi Budi Sutrisno, unsur dari TNI AL, Syahbandar Pelabuhan Tanjung Priok, Polres Pelabuhan Priok dan stakeholderd.
Bandung menuturkan, PT DKB merupakan salah satu dari empat galangan kapal yang dimiliki pemerintah dan merupakan galangan terbesar diantara galangan plat merah tersebut dengan memiliki fasilitas galangan di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Sabang, Palembang, Batam, Cirebon,Semarang dan Banjarmasin.
Bandung menambahkan, di pelabuhan Tanjung Priok, fasilitas galangan kapal yang dioperasikan DKB juga memiliki tiga fasilitas produksi yang cukup besar dan memberikan kontribusi dalam mendukung perbaikan kapal yang singgah di pelabuhan Priok dengan telah menangani antara lain; kapal-kapal milik BUMN seperti Pelni, Pertamina, ASDP, dan PT Pusri. Selain itu juga menangani kapal alutsista milik TNI AL, TNI AD dan Polri.
"Kami juga sudah menangani kapal-kapal swasta yang merupakan anggota INSA serta kapal-kapal asing yang mengalami kerusakan dan perlu melakukan reparasi saat berada di Pelabuhan Tanjung Priok," tuturnya.
Bandung melanjutkan, dengan keberadaan galangan kapal BUMN di dalam pelabuhan, kapal-kapal yang melakukan reparasi atau docking menjadi sangat efisien dan akan menekan biaya logistik menjadi sebagaimana yang diharapkan pemerintah.
"Keberadaan industri galangan di dilingkungan pelabuhan terutama di Pelabuhan Besar seperti Tanjung Priok sangat membantu dalam menunjang kegiatan kepelabunanan tersebut, sehingga eksistensi galangan dilingkungan pelabuhan perlu didukung semua pihak," pungkasnya.
Sebagai gambaran, KMP Sabuk Nusantara 88 memiliki panjang 68,5 meter, lebar 14 meter, tinggi 6,2 meter, daya mesin: 2 X 1400 horse power (HP), dengan kecepatan 12 knot dan daya jelajah mencapai 3.500 nautical mile. Kapal yang dilengkapi dengan 36 anak buah kapal (ABK) itu juga mampu mengangut penumpang hingga maksimal 472 orang dengan penumpang class 26 orang.
KMP Sabuk Nusantara 88, merupakan salah satu dari tiga kapal yang dibangun oleh KSO DKB-KS untuk mendukung program tol laut yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Rencananya, kapal ini akan diserahkan ke Kementrian Perhubungan pada Desember mendatang, bersamaan dengan dua kapal perintis lain yang saat ini masih dalam proses pengerjaan.(*/bisnis/antvklik)