Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menyerahkan cinderamata kepada Minister of Land, Infrastructure and Transport of Republic of Korea, Mrs. Kim Hyun-mee |
Acara yang dimulai dari pukul 09.30 WIB berlangsung secara aktif dan lancar karena antusias peserta dari dua negara tersebut sangat positif, ini terlihat dari banyaknya investor dari korea dan stakeholder dari Indonesia yang ingin mengembangkan dan bekerja sama bisnis infrastruktur dan transportasi.
Dari dalam negeri sendiri, dihadiri oleh, Dirjen Perhubungan Darat, Laut, Udara, dan Perkeretaapian, Kepala BPSDM Perhubungan, Kepala Badan Litbang Perhubungan, Staf ahli bidang logistik, multimoda, dan Keselamatan Perhubungan, Staf ahli bidang hukum, dan reformasi birokrasi perhubungan, staf ahli bidang teknologi dan energi perhubungan, staf ahli bidang ekonomi, kawasan, dan kemitraan perhubungan, staf khusus menteri perhubungan bidang hubungan international, dan bidang ekonomi dan investasi, tenaga ahli bidang investasi dan keuangan, direktur asia timur dan pasifik kemenlu, kepala biro perencanaan, setjen, kemhub, kepala biro keuangan, setjen kemhub, kepala biro komunikasi dan informasi publik, setjen, kemhub, sesditjen dan ditjen perhubungan darat, laut, udara, dan perkeretaapian, direktur prasarana perhubungan darat kemhub, direktur kepelabuhan kemhub, direktur navigasi penerbangan kemhub, direktur bandar udara kemhub, direktur prasarana perkeretaapian kemhub, direktur lalu lintas angkutan kereta api kemhub, direktur utama angkasa pura 1,2,3, dan 4, direktur utama PT KAI, Ketua INSA, Ketua ALFI, dan Ketua INACA.
Dari perwakilan INSA sendiri diwakili oleh Wakil Bidang Organisasi, IT dan Medsos Dian A Imirsyah, dan pengurus INSA lainnya, Nick Djatnika.
Menurut Dian, Indonesia National Shipowners� Association (INSA) sebagai mitra Kementerian Perhubungan sangat senang apabila ada pendanaan baru dari investor korea yang dipergunakan sebagai bentuk kerjasama dalam pengembangan infrastruktur dan transportasi untuk dalam negeri.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi terus mendorong para investor dari korea untuk digiring berinvestasi kearah proyek-proyek yang sifatnya komersil, seperti Pelabuhan Makassar, Pare-Pare, Bandara Kualanamu dan Pelabuhan Kuala Tanjung. Menurutnya kempat wilayah tersebut laik untuk di investasikan.
Menurut Budi, dari Forum Bisnis Indonesia-Korea ini, dirinya berharap agar investasi nanti bentuknya Skema Public Private Partnership (PPP), dengan proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Indonesia- Korea mengkerjakan secara bersama-sama, �jadi kita(Pemerintah) tidak menjual project, jadi kita lakukan kerjasama dengan konsesi yangg terbatas,� kata Menhub.
�Saya pikir ini adalah upaya kita memberikan sentimen positif agar pergerakakn pembangunan bisnis yang ada di Indonesia tidak menggunakan dana dari dalam negeri tapi bisa menggunakan dana dari luar negeri, � Jelas Menhub.
Selain itu, menurut Budi, hubungan Indonesia-Korea ini juga akan membangun kepercyaan hubungan International Indonesia dengan negara lain mancanegara.
Seperti diketahui pertemuan ini merupakan pertemuan lanjutan dari pertemuan sebelumya, dibali lalu dalam pertemuan asem meetiing, setelah itu dalam pertemuaan di Singapura dengan meeting bersama, setelah itu tim korea telah melakukan suatu kunjungan dibeberapa tempat di Indonesia terutama Makassar dan Kualanamu.(hp)