Ketum CAAIP Iko Johansyah Dan Sekum CAAIP Dr. Capt. IrwansyahJAKARTA – Rencana Pemerintah untuk melakukan transformasi kelembagaan di lingkungan pendidikan tinggi di bawah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kembali memicu polemik. Kali ini, wacana untuk mengubah status Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta menjadi Politeknik Pelayaran mendapat penolakan keras dari komunitas alumni.Para alumni, yang tergabung dalam Corps Alumni Akademi Ilmu Pelayaran (CAAIP), mendesak Kemenhub dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) untuk meninjau ulang rencana perubahan bentuk kelembagaan tersebut. Mereka khawatir, perubahan status dari Sekolah Tinggi menjadi Politeknik akan menggerus nilai historis dan reputasi internasional STIP yang telah terbangun sejak 1953.Kritik CAAIP: Fleksibilitas Akademik TerancamKetua Umum BPP CAAIP, Iko Johansyah, menyatakan bahwa status Sekolah Tinggi saat ini adalah kunci bagi fleksibilitas akademik STIP. Fleksibilitas ini memungkinkan STIP menyelenggarakan pendidikan hingga jenjang Magister Terapan dan bekerja sama dengan lembaga maritim dunia."STIP adalah lembaga pendidikan pelayaran tertua dan menjadi barometer di Asia Tenggara. Lembaga-lembaga global seperti IALA dan IAMU [organisasi maritim internasional] cenderung mengakui dan menjalin kerja sama dengan institusi berstatus Sekolah Tinggi, bukan Politeknik. Mengubah statusnya berisiko mengorbankan kerja sama strategis ini," ujar Iko Johansyah.CAAIP berpendapat bahwa fokus vokasi dapat ditingkatkan melalui berbagai program di bawah struktur Sekolah Tinggi yang ada, tanpa perlu menanggalkan identitas historis yang telah teruji secara global.Desakan untuk Pengembangan, Bukan Perubahan NomenklaturCAAIP menegaskan bahwa mereka mendukung penuh upaya pemerintah untuk mengembangkan STIP menjadi institusi bertaraf dunia yang profesional dan berintegritas. Namun, pengembangan tersebut diharapkan berbentuk peningkatan kapasitas akademik dan vokasi, bukan sekadar perubahan nomenklatur (nama dan bentuk lembaga).Keputusan akhir mengenai status STIP kini berada di tangan Kemenhub. Keputusan tersebut harus mempertimbangkan keseimbangan antara penyesuaian regulasi vokasi nasional dan kepentingan untuk menjaga pengakuan global serta nilai sejarah almamater. ...
Jakarta, 31 Oktober 2025 – eMaritim.com News
Sarasehan Corps Alumni Akademi Ilmu Pelayaran (CAAIP) bersama pimpinan dan civitas Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta di Jimbaran Resto Ancol berlangsung penuh semangat kebersamaan. Forum ini membahas wacana perubahan kelembagaan STIP menjadi politeknik sesuai PP No.57 Tahun 2022 dan Permendikbud No.7 Tahun 2022.
Alumni Albertus Eko memaparkan kemajuan STIP yang kini berakreditasi “Unggul” dan tengah menyiapkan akreditasi internasional IABEE, membuka peluang menjadi universitas maritim pertama di Indonesia. Ia menegaskan STIP telah diakui di forum global seperti AMFUF, IAMU, dan IMO.
Tokoh senior seperti Rusman Husein, Capt. Bobby Mamahit, dan Capt. Syahrial Nasution sepakat bahwa perubahan ke politeknik justru menurunkan prestise akademik STIP sebagai lembaga maritim tertua di Indonesia. Mereka mendorong STIP membuka program sarjana (S1) dan memperkuat riset serta jejaring internasional.
Forum akhirnya menghasilkan Pernyataan Sikap CAAIP yang akan dikirim ke Menteri Perhubungan RI, menegaskan dukungan penuh agar STIP tetap berstatus Sekolah Tinggi dan terus berkembang menuju universitas maritim berkelas dunia 2045. ( AG )
...
Ditulis oleh: Capt.(C).Dwiyono Soeyono, M.Mar – Perwira Pelayaran NiagaCimahi, 25 Oktober 2025Pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden kedelapan Republik Indonesia dilaksanakan pada hari Minggu, 20 Oktober 2024 di Kompleks Parlemen, Jakarta. Pelantikan ini menandai dimulainya pemerintahan lima tahun Prabowo Subianto sebagai Presiden. Artinya, satu tahun sudah kinerja Presiden beserta para pembantu-pembantunya disorot publik dari total ada 48 menteri dan 5 kepala badan serta 56 orang yang mengisi posisi wakil Menteri. Tegas tanpa adanya satupun nomenklatur Lembaga kementerian yang berasa air asin yang mana bisa diidentikkan dengan kata MARITIM.Bersamaan genap satu tahun pula Kementerian Marves lenyap di era Prabowo, dimana tugasnya diambil alih entah lembaga kementerian yang mana.Karena bila publik mencoba mencari tahu pemerintah sekarang mengemas tatakelola negara maritim dibawah kementerian apa, maka yang muncul akan diarahkan kepada 3 kementerian yaitu:Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahanhttps://www.cnbcindonesia.com/news/20241023065022-4-582235/dihapus-prabowo-bagaimana-nasib-pns-kemenko-marvesMenko bidang Perekonomian(https://www.cnbcindonesia.com/news/20241021114454-4-581622/kementerian-marves-lenyap-di-era-prabowo-tugasnya-diambil-airlangga)Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)(https://en.wikipedia.org/wiki/Ministry_of_Marine_Affairs_and_Fisheries)Coba kita kaji bersama sekilas saja apa perbedaan antara kelautan dan maritim. Hal mendasar ini penting agar publik tidak kacau galau seperti pemerintah yang punya amanah mengelola negara yang konon mengklaim negara poros maritim dunia, namun gagal faham mendefinisikan maritim bagi rakyatnya (diadopsi dari kata Bahasa Inggris: maritime).Perbedaan utama antara maritim dan kelautan terletak pada fokusnya, yaitu:Kelautan secara umum merujuk pada segala hal yang berkaitan dengan ekosistem laut, sumber daya alamnya, dan area geografisnya.Maritim lebih spesifik namun lebih luas merujuk pada aktivitas diatas permukaan laut, dalam laut, eksplorasi dasar laut, industri terkait laut, dan kegiatan manusia yang menggunakan atau berhubungan dengan laut, seperti pelayaran, kepelabuhanan, perdagangan, galangan pembuatan dan perawatan, kapal, dan transportasi termasuk keselamatan dan keamanan pelayaran, pencegahan tubrukan kapal, pencegahan pencemaran laut, standarisasi konstruksi kapal laut, ilmu cuaca, ilmu pemuatan diatas kapal niaga jenis cair padat dan gas, ilmu olah gerak kapal, ilmu astronomi, ilmu hidrografi tentang pemetaan, sewa menyewa dan jual beli kapal kapal, tatakelola administrasi kapal dan pelabuhan, dan lain lain termasuk aspek kelautan di dalamnyaLautan adalah badan air fisik memiliki rasa asin, yang cakupannya menyeluruh berkaitan alami laut. Maritim mengacu pada aktivitas manusia yang berkaitan dengan seluruh kegiatan laut, seperti pelayaran, perdagangan, dan hukum, yang merupakan bidang studi dan industri yang berlangsung di atas atau di dalam laut, juga eksplorasi di dasar laut termasuk interface (titik atau permukaan interaksi antara dua system: laut dan darat, yaitu pelabuhan). Oleh karena itu, "lautan" adalah satu dunia alami dan "maritim" adalah keberagaman dunia buatan manusia yang ada dalam kaitannya dengan laut. Lautan: Perairan rasa asin yang luas yang menutupi permukaan Bumi. Cakupannya semua kehidupan laut, ekosistem, dan geografi fisik laut itu sendiri.Maritim: Meliputi aktivitas dan industri manusia seperti pelayaran niaga, hukum maritim internasional, keamanan dan keselamatan laut kapal-kapal niaga, pembuatan kapal, dan pengelolaan sumber daya yang memiliki nilai ekonomi tinggi, yang semuanya bergantung pada media lautan. Studi dan industri maritim niaga beroperasi dalam ranah lautan yang lebih luas dan bersinggungan langsung dengan aspek niaga . Aktivitas maritim niaga dengan satu titik kebutuhan dunia yaitu transportasi armada laut niaga bukan hanya sebatas sangat penting bagi dunia untuk perannya, tapi sudah menjadi kebutuhan mutlak yang sangat diperlukan dalam:Perdagangan global,Pembangunan ekonomi, Keamanan dan keselamatan, dan Regulasi hukum maritim. Lautan dan laut dengan beragam kegiatan maritim niaganya menghubungkan benua dan menyediakan sumber daya penting, menjadikannya penting bagi ekonomi global dan kehidupan sehari-hari. Pentingnya ekonomi industri maritim niaga dalam perdagangan antara lain: Tulang punggung perdagangan global: Lebih dari 80% perdagangan global diangkut melalui laut. Ini adalah cara yang paling hemat biaya dan efisien untuk memindahkan barang dalam jumlah besar dalam jarak jauh. Ini mencakup segala sesuatu mulai dari barang konsumen dan elektronik hingga minyak, batu bara, dan sumber daya alam lainnya.Pemicu perdagangan internasional: Ekonomi modern tidak akan dapat berfungsi tanpa transportasi laut. Gangguan di jalur pelayaran utama, seperti penyumbatan Terusan Suez pada tahun 2021, telah menunjukkan kerapuhan rantai pasokan global dan kerugian ekonomi besar-besaran yang dapat diakibatkan oleh gangguan singkat sekalipun. Mendukung perkembangan global dunia: Pelayaran menyediakan metode transportasi yang andal dan berbiaya rendah yang memungkinkan negara-negara berkembang mengakses pasar internasional. Pelabuhan adalah pintu gerbang untuk pembangunan, mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan memungkinkan negara untuk berpartisipasi dalam perdagangan global.Dengan ulasan singkat diatas dimana dunia menganggap maritim niaga (merchant maritime) adalah suatu kebutuhan penting bagi banyak aspek termasuk ekonomi maritim dan Indonesia mendeklarasikan sebagai negara poros maritim dunia, namun pertanyaaan besar dari rakyat (maritim) adalah: “Kapan pemerintah hadir untuk menangani negara dan negeri bahari dengan tatakelola warisan maritim dibawah nakhoda khusus yang tepat bagi NKRI untuk membuat garis haluan kesejahteraan bagi bahtera NKRI pertiwi?”Lembaga Kementerian Maritim yang memiliki kewenangan mutlak mengelola 70% kekayaan negeri bahari justru alpa dalam kabinet negara poros maritim dunia. Lalu kemana visi baharinya?Kekuatan peningkatan pertahanan, ketahanan dan keamanan ekonomi negara maritim secara strategis itu bukan dengan strategi membelanjakan APBN untuk armada perang yang mutakhir justru untuk mengintimidasi pegiat ekonomi maritim niaga, namun justru terletak pada kekuatan armada kapal-kapal niaga (merchant fleet) sektor swasta untuk menumbuhkan tabungan pundi-pundi ekonomi negara dengan semangat melindungi dan mengayomi para pemangku kepentingan industri maritim niaga.Masih tersisa 4 tahun masa kerja RI-1 beserta para jajaran pembantu-pembantunya yang mana rata-rata masih berbasis wawasan daratan (land based) dimana daratan hanyalah 30% dari kekayaan NKRI, maka sangatlah dibutuhkan keberanian pemerintah untuk melakukan evaluasi sasaran kebijakan-kebijakan beserta pogram-programnya dalam skala prioritas tinggi yang berpihak pada wawasan maritim niaga sebagai 70% warisan kekayaan wilayah NKRI. Tentunya tak boleh luput dalam memillih para SDM kompeten sebagai pembantu-pembantu tatakeloa negara yang memiliki ketajaman wawasan dalam manajemen maritim niaga berbekalkan moral integritas etika negarawan: berkarya untuk negara dan negeri NKRI diatas segala kepentingan. ...
Jakarta, Oktober 2025 — Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP Jakarta) resmi menjadi tuan rumah The 23rd Asia Maritime and Fisheries Universities Forum (AMFUF) yang digelar pada 22–24 Oktober 2025. Forum internasional ini akan mempertemukan para pimpinan perguruan tinggi, akademisi, dan pelaku industri maritim dari berbagai negara Asia.CAAIP hadir di acara gala dinner bersama kadet TS. Hannara atas undangan dr Ketua Alumni KMOU di Indonesia Mr. Nam SeokHoon.
Ketua Umum Corps Alumni Akademi Ilmu Pelayaran (CAAIP), Iko Johansyah, menegaskan dukungan penuh alumni dalam menyukseskan forum tersebut.
“AMFUF adalah momentum penting untuk memperkuat jejaring global pendidikan maritim. Alumni STIP siap menjadi jembatan antara akademisi dan industri,” ujar Iko Johansyah.
Kegiatan AMFUF ke-23 akan membahas kolaborasi riset, pertukaran pelajar, serta penguatan kurikulum maritim internasional. STIP menyiapkan berbagai sesi seminar, penandatanganan MoU, dan pameran akademik yang melibatkan mitra dari lebih 40 universitas di Asia.
Dengan dukungan alumni di bawah kepemimpinan Iko Johansyah, STIP Jakarta diharapkan mampu menunjukkan kapasitasnya sebagai pusat unggulan pendidikan maritim regional dan memperkuat posisi Indonesia di dunia kemaritiman internasional. ( AG24 ) ...
(sumber istimewa)Selamat pagi pelaut Indonesia.Dengan masih tingginya tensi dan resiko pelayaran kapal niaga di Laut Merah dan bagian timur laut Mediterania akibat ekses dari Perang Israel dengan Hamas dan juga serangan Pasukan Al Houthi Yaman kepada kapal niaga yang lewat di selatan Laut Merah, pelaut Indonesia sebaiknya paham tentang resiko dan bahaya bekerja diatas kapal yang berlayar di area beresiko tinggi.Area yang dimaksud beresiko tinggi dalam dunia pelayaran niaga tersebut adalah;1. Area yang ada eskalasi kegiatan militer 2. Area yg ada agresi militer3. Area rawan perompakan/ bajak laut4. Area PerangPelaut- pelaut Indonesia perlu tahu, apakah kapalnya sudah dilindungi dengan agreement IBF dan TCC. Jika ada perlindungan dari perjanjian tersebut, maka pemilik atau operator kapal harus memberitahukan kepada pelaut saat kapalnya akan berlayar ke daerah- daerah yang disebutkan diatas. Atau jika memang kapal tersebut rutin melayari daerah- daerah tersebut, maka sebelum dilakukan pengikatan kontrak dengan pelaut hal tersebut sudah harus diinfokan.Dengan perlindungan dari Agreement IBF dan TCC, maka pelaut memiliki beberapa hak sebagai berikut;1. Hak untuk tidak ikut berlayar ke daerah tersebut dan biaya repatriasi tetap ditanggung perusahaan. Artinya si pelaut bebas menolak untuk tidak ikut berlayar dengan kapalnya.2. Berhak atas kompensasi (minimal 2 kali lipat) apabila terjadi cacat atau meninggal yang diakibatkan kapal berlayar ke daerah beresiko tinggi.3. Berhak untuk mendapat bayaran bonus senilai 100% dari gaji pokok selama kapal berada didaerah beresiko tinggi, dengan minimum pembayaran untuk 5 hari (contoh; apabila kapal hanya berada disana 2 hari, pembayaran dihitung 5 hari)4. Berhak untuk menerima atau menolak penempatan diatas kapal yang beroperasi didaerah beresiko tinggi tanpa ada sangsi kehilangan pekerjaannya atau sangsi finansial lainnya.Apa itu IBF dan TCC agreement ?IBF singkatan dari International Bargaining Forum yang dibentuk pada 2003, sedangkan TCC singkatan dari Total Crew Cost.Simpelnya IBF adalah sebuah forum dimana ITF sebagai wakil pelaut dan JNG (Join Negotiation Group) sebagai perwakilan pemilik kapal (pemilik perusahaan di bidang maritim lainnya) bisa melakukan negosiasi mengenai gaji pelaut dan kondisi lainnya untuk pelaut-pelaut yang bekerja dan membutuhkan perjanjian khusus.Untuk mengetahui lebih detail, silahkan rekan-rekan pelaut mencari referensi di internet, lewat organisasi profesi ataupun lembaga almamater masing-masing. ...
Infrastruktur bawah laut—seperti pipa gas dan kabel data—menjadi tulang punggung kehidupan modern. Lebih dari 95% lalu lintas internet dunia dan transaksi finansial senilai 10 triliun dolar AS per hari bergantung pada jaringan ini. Namun, serangkaian kerusakan dan dugaan sabotase di Laut Baltik memicu kekhawatiran serius.
Tim penyelam Angkatan Laut Belanda bersama armada NATO tengah menyisir dasar laut Baltik. Mereka mencari kerusakan pada pipa dan kabel, infrastruktur vital yang bila terganggu bisa melumpuhkan sebuah negara. Kasus terbaru: kabel yang menghubungkan Estonia–Finlandia serta Jerman–Finlandia ditemukan rusak.
“Kapten kapal harus sadar, setiap ancaman pada infrastruktur kritis akan berkonsekuensi—mulai dari pemeriksaan, penahanan, hingga penangkapan.”
Pasukan NATO kini meningkatkan patroli. Dari kapal, drone, pesawat pengintai, hingga satelit—semua dikerahkan untuk mengamankan jalur bawah laut. Teknologi sonar, kendaraan bawah laut tanpa awak, hingga sensor canggih dipakai untuk mendeteksi anomali.
Dengan kecerdasan buatan, NATO mampu melacak lebih dari 100 ribu kapal setiap hari. Sistem ini bisa langsung memberi peringatan bila ada aktivitas mencurigakan di dekat jalur pipa dan kabel bawah laut.
Bagi NATO, menjaga keamanan infrastruktur bawah laut bukan sekadar operasi militer, tapi upaya mempertahankan stabilitas ekonomi, keamanan energi, dan konektivitas dunia modern. (AG) ...
Jakarta Utara, 27 Agustus 2025 , eMaritim — PT Indo Container Line (INDO), perusahaan pelayaran nasional yang berbasis di Jakarta Utara dengan armada lebih dari 10 kapal niaga, menggelar in-house training bagi awak kapal dan manajemen perusahaan. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Pakar Marine Engineering senior, Bas Suparwo Lilin Tua, pada Rabu siang (27/8).Pelatihan yang berlangsung selama dua jam (13.00–15.00 WIB) mengusung tema Specific Fuel Consumption (SFC) atau pemakaian bahan bakar spesifik. Materi ini dipandang strategis karena menyangkut efisiensi operasional kapal sekaligus kepedulian terhadap aspek lingkungan laut dan udara.“Tujuan utama training ini bukan sekadar pemenuhan waktu, tetapi pemahaman mendalam. Karena antusiasme peserta, sesi diskusi berkembang dinamis hingga waktu yang tersedia tidak mencukupi. Kami akan melanjutkannya pada minggu depan,” jelas Bas Suparwo.Beberapa topik yang sempat didiskusikan antara lain:
Tanggung jawab pelaut dalam mengoperasikan kapal secara aman, efisien, dan ramah lingkungan dari pelabuhan asal hingga pelabuhan tujuan.
Definisi dan konsep SFC dalam pengoperasian mesin kapal.
Heat Balance pada sistem permesinan.
Penggunaan bahan bakar B-40 pada mesin utama maupun genset.
Diagram indikator serta pelayanan sistem bahan bakar.
Diskusi semakin menarik saat peserta mengangkat isu teknis tentang penerapan B-40 pada mesin penggerak utama dan sistem pembangkit. Menurut penyelenggara, forum ini tidak hanya meningkatkan wawasan teknis awak kapal, tetapi juga memperkuat budaya efisiensi energi dan keselamatan berlayar di tubuh PT Indo Container Line.Pelatihan berlangsung lancar, penuh interaksi, serta menjadi ruang tukar pikiran antara praktisi dan pelaut yang sehari-hari mengoperasikan kapal di lapangan. ( AG ) ...
Jakarta – Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta meneguhkan langkah strategis menuju status sebagai cabang resmi World Maritime University (WMU) di Asia Tenggara. Upaya ini disampaikan dalam forum reuni dan sarasehan alumni WMU yang dihadiri pejabat Kementerian Perhubungan, regulator, akademisi, serta perwakilan industri maritim nasional.Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan, Dr. Jarot Triwardono, menekankan bahwa Indonesia sebagai negara maritim memerlukan SDM unggul dan berstandar internasional. “STIP telah membuktikan diri sebagai institusi yang siap bertransformasi. Dengan dukungan alumni dan jaringan global, STIP layak menjadi regional branch WMU di kawasan,” ujarnya.Langkah STIP diperkuat dengan akreditasi unggul, keanggotaan dalam International Association of Maritime Universities (IAMU), serta kerja sama internasional dengan Denmark Maritime Authority hingga IALA World Wide Academy. STIP juga telah membuka program pascasarjana terapan dan bersiap menjalin kurikulum bersama WMU di bidang Maritime Safety, Environmental Management, Shipping, dan Logistics.Acara yang dihadiri puluhan alumni WMU ini turut meresmikan logo Indonesian Alumni WMU Association. Simbol tersebut menjadi penanda kekompakan, jejaring global, dan komitmen kontribusi alumni bagi kemajuan maritim nasional.Para narasumber, termasuk akademisi ITS, praktisi BUMN, dan komisaris perusahaan pelayaran, menekankan pentingnya kolaborasi, peningkatan kesadaran publik, dukungan pendanaan, hingga perluasan kerja sama ke kawasan Pasifik.Direktur Jenderal Perhubungan Laut menambahkan bahwa sinergi STIP dengan regulator sangat penting untuk memastikan standar IMO, STCW, serta empat pilar maritim dunia dapat dijalankan secara konsisten.Dengan terobosan ini, Indonesia diharapkan tidak hanya menjadi pemasok pelaut terbesar dunia, tetapi juga pusat pendidikan tinggi maritim kelas dunia. “STIP harus menjadi center of excellence Asia Tenggara, bahkan Pasifik. Indonesia layak menjadi pemimpin maritim global,” tegas salah satu alumni. ( AG24 ) ...
JUARA ke 1 : ANNISA PITRI - POLTEKPEL MALAHAYATI ACEHJUARA ke 2 : FIKRI BARGHOUTI WAHYUDI - STIP JAKARTAJUARA ke 3 : FAISYAL SYAYUTI - UNIVERSITAS DARMA PERSADAPIAGAM PESERTA LOMBA CERDAS KEBANGSAAN PERMESINAN KAPAL CAAIP 2025Tonton Tayangan lengkalpnya di https://m.youtube.com/watch?v=lQzdpHAUKdQ ...
*PENGUMUMAN LOMBA CERDAS KEBANGSAAN PERMESINAN KAPAL* 16 Agustus 2025 jam 10.00 wib*Via Zoom:* https://us06web.zoom.us/j/82677796176?pwd=JbwvrLB9kbAiFieTtWeOjbzhtaegak.1 ...
Sengketa penamaan wilayah maritim antara Indonesia dan Malaysia kembali memanas. Pada 7 Agustus 2025, Pemerintah Malaysia secara tegas menolak penggunaan istilah “Laut Ambalat” untuk menyebut kawasan sengketa di perairan Laut Sulawesi.Bagi sejumlah pihak, penolakan tersebut bukan sekadar persoalan istilah, melainkan bagian dari strategi panjang dalam perebutan klaim kedaulatan maritim yang telah berlangsung selama puluhan tahun.Pengamat maritim kritis dari Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Strategic Center (ISC), DR. Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa, menilai sikap Malaysia ini merupakan langkah strategis untuk membentuk persepsi internasional mengenai klaim wilayah mereka.
“Dalam diplomasi maritim, nama bukan sekadar simbol. Ia adalah instrumen hukum dan politik yang dapat memengaruhi legitimasi klaim suatu negara atas wilayah tertentu,” ujar Capt. Hakeng di Jakarta, Jumat (8/8/2025).
Untuk lebih lengkapnya, silahkan di klik salah satu dari link berita dibawah ini:https://nasional.sindonews.com/read/1604087/14/pakar-klaim-malaysia-atas-ambalat-lemah-dalam-perspektif-hukum-internasional-1754662094https://www.youtube.com/watch?v=t0IL4RCefHUhttps://www.liputan6.com/news/read/6127956/pakar-dukung-prabowo-selesaikan-ambalat-dengan-cara-baikhttps://www.tribunnews.com/regional/2025/08/08/ambalat-kembali-jadi-sorotan-perebutan-nama-dan-kedaulatan-di-perbatasanhttps://www.tvonenews.com/berita/nasional/359974-malaysia-tolak-penggunaan-istilah-laut-ambalat-pakar-tegaskan-soal-kedaulatan-indonesiahttps://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/799452/pengamat-ambalat-jadi-ujian-konsistensi-indonesia-jaga-kedaulatanhttps://www.jpnn.com/news/pengamat-maritim-klaim-malaysia-atas-ambalat-lemah-dalam-perspektif-hukum-internasionalhttps://rmol.id/politik/read/2025/08/10/675701/skema-jda-jadi-solusi-pengelolaan-bersama-blok-ambalathttps://rmol.id/politik/read/2025/08/10/675698/selesaikan-sengketa-ambalat-ri-gunakan-prinsip-peaceful-assertivenesshttps://www.rmoljatim.id/sengketa-penamaan-laut-ambalat-kembali-memanas-malaysia-tolak-istilah-resmi-indonesiahttps://internasional.tvrinews.com/berita/tu2sdww-polemik-ambalat-memanas-pengamat-sarankan-indonesia-tetap-pilih-jalur-damaihttps://rentak.id/sengketa-ambalat-memanas-prabowo-pilih-diplomasi-damai-dengan-malaysia/https://www.sonora.id/read/424282532/sengketa-ambalat-jadi-ujian-konsistensi-indonesia-menjaga-kedaulatanhttps://liputanflores.com/nasional/ambalat-memanas-lagi-sengketa-nama-hingga-strategi-kedaulatan-ri-malaysia/https://siber24jam.com/2025/08/08/capt-hakeng-nama-ambalat-bukan-sekadar-istilah-tapi-simbol-kedaulatan/https://www.msn.com/id-id/berita/nasional/pengamat-maritim-klaim-malaysia-atas-ambalat-lemah-dalam-perspektif-hukum-internasional/ar-AA1K99Xhhttps://fokusenergi.com/breaking-news/ambalat-jadi-ujian-konsistensi-indonesia-menjaga-kedaulatan-nkri/https://www.harianterbit.com/nasional/27415692406/klaim-malaysia-atas-ambalat-dinilai-lemah-dalam-perspektif-hukum-internasionalhttps://suararealitas.co/dr-capt-hakeng-soroti-langkah-malaysia-soal-laut-ambalat-strategi-persepsi-internasional/https://mediabelanegara.com/article/capt-hakeng-nama-%e2%80%98ambalat%e2%80%99-adalah-alat-diplomasi-dan-kedaulatanhttps://jaya-news.com/2025/08/08/dr-capt-hakeng-klaim-malaysia-atas-ambalat-lemah-dalam-perspektif-hukum-internasional/https://indopostrust.id/2025/08/08/ambalat-di-tengah-pusaran-diplomasi-indonesia-malaysia-ini-kata-pengamat-maritim-capt-hakeng/https://energindo.co.id/sengketa-perebutan-ambalat-antara-indonesia-dan-indonesia-kembali-memanas/https://www.liputan08.com/2025/08/08/capt-hakeng-nama-ambalat-bukan-sekadar-istilah-tapi-simbol-kedaulatan/https://tevri-tv.com/capt-hakeng-nama-ambalat-adalah-alat-diplomasi-dan-kedaulatan/https://www.fativa.id/2025/08/ambalat-jadi-ujian-konsistensi-indonesia-menjaga-kedaulatan/https://analisnews.co.id/pakar-klaim-malaysia-atas-ambalat-lemah-dalam-perspektif-hukum-internasional/https://cosmopolitanpost.com/2025/08/08/pakar-klaim-malaysia-atas-ambalat-lemah-dalam-perspektif-hukum-internasional/https://www.gramediapost.com/2025/08/ambalat-kembali-jadi-sorotan-perebutan-nama-dan-kedaulatan-di-perbatasan/https://metropolitanpost.id/capt-hakeng-penolakan-nama-ambalat-oleh-malaysia-bukan-sekadar-nomenklatur/https://mediakoran.com/ambalat-kembali-jadi-sorotan-perebutan-nama-dan-kedaulatan-di-perbatasan/https://sketsindonews.com/2025/08/08/ambalat-jadi-ujian-konsistensi-indonesia-menjaga-kedaulatan/https://www.marluga.com/2025/08/istilah-ambalat-dipersoalkan-pakar.htmlhttps://bandungpunyaberita.com/26393-2/https://www.sorotanrakyat.com/2025/08/ambalat-jadi-ujian-konsistensi.htmlhttps://beritapopuler.co.id/ambalat-jadi-ujian-konsistensi-indonesia-menjaga-kedaulatan/https://www.wartapembaruan.co.id/2025/08/capt-hakeng-nama-ambalat-adalah-alat.htmlSalam hormat, *DR. Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa* - Pengamat Maritim 🙏🇮🇩😇🇮🇩🙏#capthakeng #pengamatmaritim #indonesianegaramaritim #indonesia #maritim #lemhannasri #ambalat #malaysia #jda #PresidenRI ...
Lokasi: Pelabuhan Lembar, LombokWaktu: 7 Agustus 2025Reporter: Ananta Gultom — eMaritim.comeMaritim:Selamat sore, Pak Suparwo. Terima kasih sudah bersedia meluangkan waktu di tengah kesibukan Anda sebagai konsultan teknik kapal. Bisa diceritakan kepada pembaca kami, apa yang sebenarnya terjadi di KMP Sindu Tritama?Bas Suparwo:Selamat sore juga. Ya, saya ditugaskan oleh manajemen untuk memeriksa masalah serius yang terjadi pada KMP Sindu Tritama. Permasalahan utamanya adalah fenomena hunting pada mesin — yakni lonjakan RPM yang tidak terkendali — yang disebabkan oleh tidak berfungsinya governor pada kedua mesin induk.eMaritim:Apakah benar ini juga berkaitan dengan kejadian blackout di kapal?Bas Suparwo:Betul sekali. Blackout terjadi karena sistem bahan bakar pada generator mengalami masuk angin, yang akhirnya memutus pasokan listrik ke panel rakitan pengendali gearbox. Akibatnya, posisi gear box berubah otomatis ke netral dan mesin sempat mengalami overspeed. Ini sangat membahayakan keselamatan pelayaran.eMaritim:Bagaimana kondisi sistem komunikasi antara anjungan dan kamar mesin?Bas Suparwo:Nah, ini juga jadi sorotan penting. Sistem telegraph aslinya sudah diganti dengan panel rakitan yang sangat sederhana. Panel itu hanya menampilkan lampu indikator: "maju", "netral", dan "mundur", tanpa informasi perintah kecepatan seperti “full”, “half”, atau “dead slow”. Praktis, komunikasi mesin-anjungan jadi minim isyarat dan berisiko tinggi.eMaritim:Apakah ada temuan fisik pada instalasi mesin yang berkontribusi terhadap kerusakan lainnya?Bas Suparwo:Ya, saya juga temukan kerusakan pada rubber mounting dari clutch gearbox. Ini akibat ketidaklurusan atau misalignment antara sumbu gearbox dan mesin induk. Saat blackout, mesin kanan sempat kehilangan kompresi dan harus top overhaul — pengerjaan besar yang tentu makan waktu.eMaritim:Apa rekomendasi Anda kepada pihak manajemen kapal?Bas Suparwo:Saya merekomendasikan empat langkah utama:Pasang kembali governor baru di kedua mesin induk.Aktifkan kembali sistem telegraph asli, agar komunikasi anjungan-mesin lebih presisi.Perbaiki panel alarm yang sudah tidak berfungsi.Lakukan alignment ulang antara mesin dan gearbox untuk mencegah kerusakan berulang.eMaritim:Baik. Setelah dari Tritama, Anda juga melakukan monitoring di KMP Sindu Dwitama. Apa hasilnya?Bas Suparwo:Untuk KMP Sindu Dwitama, hasilnya jauh lebih baik. Kedua mesin induk bekerja normal, governor berfungsi dengan baik, tidak ada gejala hunting, dan gearbox juga beroperasi stabil. Saya monitor selama 18 jam pelayaran dan semua sistem, termasuk auxiliary engine, pencahayaan, ventilasi, bahkan komunikasi antar-deck dan kamar mesin, berjalan sangat baik.eMaritim:Tentu ini jadi pembanding yang menarik. Namun, kami dengar Anda juga menaruh perhatian pada indikasi penyebab tenggelamnya KMP TUNU. Bisa dibocorkan sedikit hasil observasi Anda?Bas Suparwo:Saya belum simpulkan secara resmi, tapi dari pengamatan awal: KMP TUNU diduga tenggelam akibat kombinasi rampdoor yang tidak tertutup rapat, mobil muatan yang tidak dilashing, dan kapal masih melaju saat terjadi kemiringan. Yang mengkhawatirkan, modifikasi kapal dari LCT menjadi KMP sering mengakibatkan rampdoor menjadi tinggi dan menghalangi pandangan dari anjungan, sehingga saat diturunkan untuk melihat haluan, seringkali tidak terkunci sempurna — air bisa masuk.eMaritim:Ini tentunya menjadi perhatian penting bagi regulator. Terakhir, Pak Suparwo, apa pesan Anda bagi operator kapal penyeberangan kita?Bas Suparwo:Keselamatan tidak bisa dikompromikan. Sistem mesin dan komunikasi anjungan harus kembali pada standar pabrik. Jangan mengganti teknologi dengan rakitan tanpa sertifikasi. Dan pastikan kapal-kapal kita tidak hanya laik jalan, tapi juga laik laut — demi awak, penumpang, dan kelangsungan transportasi laut Indonesia.eMaritim:Luar biasa, terima kasih banyak atas waktu dan informasi yang sangat penting ini, Pak Suparwo. Kami doakan keselamatan dan kesuksesan tugas-tugas Anda ke depan.Laporan Langsung via Whatsapp call oleh eMaritim.com – Pelabuhan Lembar, 7 Agustus 2025 ...
Pendaftaran klik: https://CAAIP.net/daftar*Pelaksanaan Lomba Cerdas Kebangsaan**1. Peserta Lomba*- Taruna/taruni Diklat Pelayaran- Taruna/taruni Diklat Kepelautan/Perikanan- Siswa/siswi SMK Pelayaran*2. Ketentuan Peserta*- Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh panitia lomba dengan lengkap dan benar- Dalam menjawab, peserta diwajibkan untuk menulis:- Nama lengkap dan jelas- Tempat dan tanggal lahir- Asal kampus dan semester berapa - Mengirimkan jawaban via WA Juri ke nomor panitia ( +62 812-9687-2274 ) paling lambat tanggal 14 Agustus 2025*3. Pengumuman Hasil Lomba*- Pengumuman hasil lomba dilaksanakan secara online via Zoom pada tanggal 16 Agustus 2025 jam 10 WIB.- Peserta harus hadir saat pengumuman untuk diabsen serta menerima:- Piagam kepesertaan- Hadiah Uang Cash: Juara 1 : Rp.1000.000,-juara 2 : Rp.750.000,-Juara 3 : Rp.500.000,-*4. Ketentuan Lainnya*- Hasil penilaian dan penetapan juara tidak dapat diganggu gugat#########PENILAIAN ATAS JAWABAN PERTANYAAN BERIKUT:Soal:*1. *Safety Devices dan Interlock* (20 poin)Sebut dan jelaskan safety devices dan interlock untuk mesin induk diesel.2. *Sistem Kontrol Regulator dan Servomekanik* (20 poin)Sebut kesamaan dan perbedaan serta berikan 5 contoh masing-masing antara sistem kontrol regulator dan servomekanik.3. *Purifier* (20 poin)Apa yang Anda ketahui tentang hubungan antara interface, penanas, dan gravity disc pada purifier?4. *Emergency Bilge Injection Valve* (20 poin)Jelaskan fungsi dari emergency bilge injection valve.5. *Refrigerant Kedua* (20 poin)Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang refrigerant kedua pada instalasi mesin pendingin di kapal.JAWABAN DIKIRIM KE klik WHATSAPP ############FORM PENDAFTARAN DIBAWAH :Loading… ...
Apa itu proses chartering kapal dan bagaimana cara kerjanya?Proses chartering melibatkan penyewaan kapal untuk mengangkut barang atau muatan. Ini dapat dilakukan melalui berbagai jenis kontrak, di mana seorang penyewa (charterer) menyewa kapal milik pemilik kapal (shipowner) untuk perjalanan tertentu atau dalam jangka waktu tertentu guna membawa muatan mereka. Proses ini mencakup negosiasi syarat dan ketentuan, verifikasi kecocokan kapal, serta memastikan semua persyaratan hukum telah dipenuhi.Apa itu orders dan positions dalam dunia pelayaran?Orders dan positions adalah istilah penting dalam konteks pelayaran. Order merujuk pada instruksi yang diberikan kepada nahkoda atau awak kapal terkait penanganan muatan dan tugas operasional. Position menunjukkan lokasi atau status kapal pada waktu tertentu, yang sangat penting untuk perencanaan dan pelaksanaan pelayaran secara efektif.Mengapa inspeksi kapal penting sebelum pelayaran?Melakukan inspeksi menyeluruh sebelum pelayaran sangat penting untuk memastikan bahwa kapal layak laut dan aman untuk perjalanan. Ini mencakup pemeriksaan lambung kapal, mesin, peralatan keselamatan, serta sistem di atas kapal guna mencegah kegagalan mekanis atau masalah keselamatan selama pelayaran.CHECK BEFORE FIXING !1. Legalitas dan Dokumen KapalSertifikat legal kapal (sertifikat keselamatan, klasifikasi, registrasi)Dokumen asuransi (P&I – Protection & Indemnity insurance)Surat izin berlayarKepemilikan dan operator kapal 2. Kondisi KapalKondisi fisik kapal (struktur, dek, palka, crane, dll.)Perawatan rutin dan inspeksi terakhirKondisi alat pemuatan/pembongkaran (jika ada) 3. Spesifikasi Teknis KapalKapasitas muatan (DWT / GT / NT)Dimensi kapal (panjang, lebar, draft)Jenis kapal (kapal kargo umum, kontainer, bulk carrier, dll.)Kapasitas craneDraft/air draftKecepatan pelayaran dan konsumsi bahan bakar 4. Riwayat Kapal dan ReputasiRiwayat pelayaran dan catatan kecelakaan atau kerusakanReputasi pemilik/operator kapalFeedback dari penyewa sebelumnya 5. Ketersediaan dan JadwalKapan kapal tersediaRute dan pelabuhan yang bisa dilayaniEstimasi waktu (ETA) untuk menentukan Laycan 6. Biaya dan Syarat SewaJenis sewa: time charter, voyage charter, atau bareboatBiaya sewa dan struktur pembayaranBiaya tambahan (bunker, pelabuhan, handling)Klausul force majeure atau pembatalan 7. Crew KapalLisensi dan pengalaman crewJumlah dan kewarganegaraanBahasa yang digunakan 8. Perjanjian Charter PartyPeriksa kontrak Charter Party (C/P) dengan detail:Deskripsi kapalDurasi sewaTanggung jawab masing-masing pihakKlaim dan penyelesaian sengketaApa saja prosedur standar penanganan muatan?Sebelum kapal berlayar, prosedur penanganan muatan sangatlah penting. Ini mencakup proses pemuatan, pengamanan, dan pembongkaran muatan dengan benar untuk mencegah kerusakan selama pengangkutan. Mematuhi protokol penanganan muatan juga memastikan kepatuhan terhadap peraturan keselamatan serta mengoptimalkan distribusi ruang dan berat di atas kapal.Apa yang terjadi di akhir pelayaran?Setelah pelayaran selesai, terdapat sejumlah kegiatan pasca-pelayaran yang penting dilakukan. Ini mencakup pembongkaran muatan, analisis pelayaran, peninjauan statistik kinerja, dan persiapan kapal untuk charter berikutnya.Penting juga untuk menilai kerusakan apa pun dan melakukan perawatan yang diperlukan agar kapal siap untuk pelayaran selanjutnya.Ditulis Oleh: Oggy Hargiyanto / Pelaku Bisnis ( PT. Escorindo ) ...
Dr. Capt. IrwansyahJakarta, 25 Juli 2025 — Dalam era bisnis modern yang menuntut keberlanjutan, integrasi antara Environmental, Social, and Governance (ESG) dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) menjadi kunci strategis untuk menciptakan tempat kerja yang tidak hanya aman, tetapi juga bertanggung jawab secara sosial dan ramah lingkungan. Hal ini disampaikan oleh Dr. Capt. Irwansyah, seorang praktisi keselamatan kerja, dalam paparannya bertajuk "ESG dan K3: Duet Strategis Mewujudkan Tempat Kerja yang Berkelanjutan."Menurut Dr. Irwansyah, ESG bukan sekadar jargon global, melainkan peta jalan menuju tata kelola perusahaan yang beretika, berorientasi lingkungan, dan memperhatikan kesejahteraan tenaga kerja. “Ketika ESG diimplementasikan sejalan dengan prinsip-prinsip K3, maka perusahaan tidak hanya mematuhi regulasi, tetapi juga memperkuat daya saing dan reputasi di mata investor serta publik,” ujarnya.Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa aspek Environmental menuntut pengelolaan risiko lingkungan di tempat kerja, seperti pengurangan limbah dan emisi karbon. Sementara aspek Social mencakup perlindungan tenaga kerja, termasuk hak atas lingkungan kerja yang aman dan sehat—yang menjadi domain utama K3. Sedangkan aspek Governance menekankan akuntabilitas dan integritas manajemen dalam menerapkan kebijakan keberlanjutan secara konsisten.“Budaya K3 yang kuat adalah fondasi dari pilar sosial ESG. Kedua konsep ini saling melengkapi dan mendorong transformasi perusahaan ke arah yang lebih berkelanjutan,” tambahnya.Dalam praktiknya, integrasi ESG dan K3 dapat diwujudkan melalui pelatihan berkelanjutan, audit internal terpadu, serta pelibatan aktif pekerja dalam proses pengambilan keputusan terkait keselamatan dan lingkungan kerja. Dr. Irwansyah juga menyoroti pentingnya kepemimpinan yang visioner dan komitmen manajemen puncak untuk memastikan kedua pilar tersebut berjalan sinergis.Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim dan revolusi industri 4.0, pendekatan strategis ESG-K3 diyakini menjadi solusi cerdas untuk menjaga produktivitas sekaligus melindungi manusia dan bumi.“Tempat kerja yang berkelanjutan adalah tempat kerja yang aman, sehat, dan bertanggung jawab. ESG dan K3 adalah duet masa depan,” tutup Dr. Capt. Irwansyah. ( AG ) ...
Foto source: AntaraPada 21 Juli 2025, Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/Wakil Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Christina Aryani mengusulkan agar pemerintah menerbitkan identitas pekerja migran (E‑PMI) bagi Anak Buah Kapal (ABK), termasuk pelaut sektor perikanan dan kapal niaga, secara gratis tanpa dipungut biaya. Ini berlaku bagi mereka yang sudah tercatat dalam sistem Kementerian Perhubungan (sudah memiliki sijil dan buku pelaut).Tujuannya adalah agar calon pekerja migran tidak terbebani biaya tambahan saat mendapatkan identitas resmi.Apa itu E-PMI?E‑PMI adalah singkatan dari Elektronik Pekerja Migran Indonesia, yaitu identitas digital resmi yang diterbitkan oleh pemerintah untuk mencatat dan melindungi warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI).Namun hal yang kontradiksi terjadi meski penerbitan E‑PMI gratis untuk Pelaut tampak sebagai langkah positif, sebagian kalangan pelaut menolak dimasukkan dalam kategori pekerja migran. Penolakan ini muncul karena sejumlah alasan mendasar, historis, dan struktural.1. Profesi Pelaut adalah Internasional Secara Baku, Bukan Migran
Pelaut sejak dahulu bekerja lintas negara dan benua, karena sifat pekerjaannya di kapal niaga dan perikanan memang global.
Mereka bekerja berdasarkan perjanjian kerja laut (PKL) dan tunduk pada konvensi internasional seperti MLC 2006 (Maritime Labour Convention) dan STCW 1978 (Standards of Training, Certification and Watchkeeping).
Maka, menyamakan pelaut dengan pekerja migran sektor domestik atau informal dianggap merendahkan martabat profesi pelaut.
2. Tumpang Tindih Regulasi
Dengan pelaut digolongkan sebagai PMI, timbul kerancuan yurisdiksi: siapa yang berwenang — Kementerian Perhubungan (yang berwenang atas sertifikasi dan pengawasan pelaut) atau BP2MI (yang mengurus TKI)?
Akibatnya, pelaut bisa terjebak dalam birokrasi ganda:
Harus mengurus buku pelaut dan sijil dari Kemenhub, sekaligus E‑PMI dari BP2MI.
Hal ini berisiko memperpanjang proses penempatan, padahal efisiensi adalah kunci dalam industri maritim.
3. ‘Gratis’ Hari Ini, Berbayar Besok?
Meski Christina Aryani menyatakan E‑PMI akan gratis, pelaut khawatir ini hanyalah pintu masuk untuk pungutan baru di masa depan.
Banyak pelaut mengeluhkan bahwa sebelumnya berbagai sertifikasi tambahan dan asuransi dari lembaga non-Kemenhub dibebankan tanpa kejelasan manfaat.
4. Status Kontrak Pelaut Sudah Terlindungi
Pelaut bekerja berdasarkan kontrak laut internasional, seringkali ditangani langsung oleh agen pelayaran yang diawasi oleh syahbandar dan Dirjen Perhubungan Laut.
Mereka juga memiliki akses ke perlindungan asuransi dan hak-hak kerja di bawah IMO dan ILO.
Maka, memasukkan pelaut ke sistem PMI dianggap justru membuat perlindungan menjadi tidak fokus, karena mekanismenya tidak kompatibel dengan sistem kelautan internasional.
5. Identitas Profesi, Bukan Kategori Sosial
Pelaut adalah profesi teknis dengan sertifikasi tinggi, bukan buruh informal.
Dengan menyebut pelaut sebagai “PMI” dalam arti yang sama dengan pembantu rumah tangga atau buruh pabrik, dikhawatirkan akan merusak citra dan semangat profesionalisme pelaut Indonesia di mata dunia.
Penerbitan E‑PMI gratis untuk ABK bisa menjadi langkah baik dari segi niat perlindungan.
Namun, penolakan muncul karena pelaut bukanlah pekerja migran dalam pengertian umum.
Pelaut tunduk pada hukum maritim internasional, dengan sistem pelatihan, kontrak, dan perlindungan tersendiri. Dibutuhkan dialog serius antar-lembaga, khususnya antara Kemenhub, BP2MI, dan Asosiasi Pelaut, untuk membuat skema perlindungan yang khas untuk pelaut, bukan menggeneralisasi dengan PMI darat. ...
Sumber foto: TiktokLagi-lagi Pelayaran Indonesia mengalami musibah yang berulang setelah Insiden Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya baru-baru ini.Kronologi Kejadian Terbakarnya KM Barcelona 5:
Pada 20 Juli 2025 siang, sekitar pukul 12.00–13.30 WITA, KM Barcelona 5 (juga disebut KM Barcelona VA atau KM Gregorius Barcelona V) mengalami kebakaran hebat di perairan dekat Pulau Talise, Kecamatan Likupang Barat, Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Radar Bojonegoro).
Kapal sedang melintasi rute dari Kepulauan Talaud menuju Pelabuhan Manado (Kompas.tv).
Evakuasi dan Korban
Sekitar 280 penumpang berada di kapal saat kejadian (People.com).
Banyak penumpang panik dan melompat ke laut dengan pelampung untuk menyelamatkan diri (https://www.metrotvnews.com).
Sistem SAR dari Basarnas, KSOP, kapal nelayan, dan armada lokal segera dikerahkan; penumpang dievakuasi ke Pulau Gangga II (People.com).
Hingga laporan terkini, 150–280 orang telah selamat, sementara sekitar 130–150 lainnya masih dicari (The Sun).
Terdapat 3 korban tewas, termasuk seorang ibu hamil, diduga akibat sakit, bukan langsung karena kebakaran (https://www.metrotvnews.com).
Dampak & Kondisi Kapal
Api berkobar hebat, menghanguskan dek atas kapal hingga menjadi rangka hitam terbakar (Kompas.tv).
Asap hitam pekat terlihat, situasi sangat panik; rekaman sosial media memperlihatkan penumpang melompat dan berteriak minta tolong (https://www.metrotvnews.com).
Investigasi dan Tindakan Lanjutan
Penyebab kebakaran belum ditentukan, diduga kemungkinan akibat arus pendek atau kebocoran bahan bakar, masih dalam penyelidikan (Radar Bojonegoro).
Operasi SAR masih berlangsung, termasuk pendataan korban, penanganan medis, serta pemulihan kondisi penumpang dan keluarga (People.com, ANTARA News Kalimantan Selatan, Kompas.tv, https://www.metrotvnews.com).
Otoritas mengimbau keluarga untuk tetap tenang dan menunggu informasi resmi dari instansi terkait (The Sun, Kompas.tv, https://www.metrotvnews.com).
Kesimpulan Sementara
Lokasi: Perairan dekat Pulau Talise, Minahasa Utara
Korban: ±280 penumpang, 3 meninggal (termasuk ibu hamil), ratusan diselamatkan, puluhan masih dicari
Evakuasi: Melibatkan Basarnas, KSOP, kapal SAR & nelayan lokal
Status kebakaran: Hebat, menghancurkan dek atas
Penyebab: Belum jelas, masih diselidiki
...
Dalam dunia pelayaran komersial, chartering merupakan salah satu pilar utama yang menghubungkan kapal dengan kargo dalam sistem bisnis global. Materi ini ditujukan bagi Anda yang ingin memahami dasar-dasar chartering dan mempertimbangkan karier baru di sektor niaga laut.1. Pemain Utama dalam CharteringTiga pihak utama dalam proses chartering adalah:
Shipowner: Pemilik kapal, menyediakan ruang atau kapal utuh.
Charterer: Penyewa kapal/ruang untuk mengangkut kargo.
Shipbroker: Perantara profesional yang menghubungkan pemilik kapal dengan penyewa melalui negosiasi.
Terdapat pula berbagai tipe broker seperti:
Owner’s Broker (mewakili pemilik kapal),
Charterer’s Broker (mewakili penyewa),
Competitive Broker (netral, mempertemukan kedua pihak).
2. Jenis-jenis Charter
Voyage Charter
Kapal disewa untuk satu perjalanan tertentu. Semua biaya (kapal, kru, bahan bakar, pelabuhan) ditanggung pemilik kapal. Charterer hanya membayar freight.
Time Charter
Kapal disewa untuk jangka waktu tertentu. Charterer menanggung biaya variabel (bahan bakar dan biaya pelabuhan), sedangkan pemilik menanggung biaya tetap.
Trip Time Charter
Kombinasi voyage dan time charter. Biaya ditanggung seperti time charter, tetapi durasinya tergantung lamanya perjalanan.
Bareboat (Demise) Charter
Charterer menyewa kapal beserta kendali penuh (termasuk pengelolaan kru dan operasi), biasanya untuk jangka panjang (5–20 tahun). Dapat mencakup opsi pembelian kapal.
Consecutive Voyage Charter
Penyewaan untuk sejumlah perjalanan berulang dalam rute yang sama (mis. ekspor batubara rutin dari Australia ke Hongkong).
Contract of Affreightment (COA)
Perjanjian jangka panjang untuk mengangkut sejumlah besar kargo selama periode tertentu, menggunakan satu atau beberapa kapal. Fleksibel dan efisien bagi kedua belah pihak.
3. Jenis Kapal & KargoDry Bulk Ship Sizes:
Handysize: 20.000–40.000 DWT
Handymax/Supramax: 40.000–60.000 DWT
Panamax: 60.000–80.000 DWT
Capesize/VLOC: >125.000 DWT
Tanker Classifications:
MR/LR1/LR2: Untuk produk olahan dan crude oil
VLCC/ULCC: Untuk crude dalam volume besar
Jenis Kargo:
Unitized Cargo: Kargo terbungkus, seperti peti kemas
Bulk Cargo: Cair (LNG, minyak nabati) atau kering (batubara, gandum)
4. Komponen Biaya Pengoperasian Kapal (CO-PVC)C = Capital Cost: Biaya pembelian kapal
O = Operating Cost: Gaji kru, suplai, perawatan, asuransi
P = Periodic Cost: Biaya docking, inspeksi berkala (sesuai SOLAS)
V = Voyage Cost: Bahan bakar, pilotage, kanal (Suez, Panama)
C = Cargo Handling: Biaya bongkar-muat (tergantung pada ketentuan: liner terms vs FIO)5. Hubungan antara Jenis Charter dan Biaya
Jenis Charter
Biaya Tetap (CO+P)
Biaya Variabel (V+C)
Voyage
Pemilik Kapal
Pemilik Kapal
Time
Pemilik Kapal
Charterer
Bareboat
Pemilik Kapal
Charterer (hampir semua)
Pendidikan Maritim ModernPemahaman akan dasar-dasar chartering sangat penting bagi siapa pun yang ingin menapaki dunia pelayaran komersial, baik sebagai praktisi, pengambil keputusan, maupun akademisi. Chartering bukan sekadar transaksi sewa kapal, tetapi merupakan core business dalam logistik laut global. (AG)
"Dengan memahami struktur biaya dan kontrak charter, kita tidak hanya menjadi pelaut yang tangguh, tetapi juga profesional niaga laut yang cerdas."
...
(sumber foto: NTV YouTube)
Jakarta – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memaparkan hasil investigasi awal tenggelamnya kapal penumpang Tunu Pratama Jaya (TPJ) dalam rapat bersama DPR RI, Rabu (2/7/2025). Insiden yang terjadi di lintas Ketapang–Gilimanuk ini menimbulkan banyak pertanyaan publik, termasuk dari keluarga korban.
Menurut keterangan KNKT, kapal TPJ bertolak dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, pada pukul 22.51 WIB dalam kondisi cuaca cukup baik dan mesin berfungsi normal. Namun sekitar 30 menit setelah berlayar, kapal mulai miring ke kanan. Awak kapal menemukan air laut masuk ke ruang mesin melalui pintu kamar mesin yang diduga dalam keadaan terbuka.
“Pintu kamar mesin berada di main deck kapal dan seharusnya selalu dalam keadaan tertutup saat berlayar. Namun karena posisi kapal yang rendah terhadap permukaan laut (freeboard kecil), gelombang 2–3 meter dan kondisi muatan membuat air laut bisa masuk langsung ke dalam,” jelas Capt. Anggiat dari KNKT.
Akibat masuknya air, kendaraan di atas kapal mulai bergeser ke kanan, memperparah kemiringan kapal. Meskipun nakhoda sempat mengirimkan sinyal marabahaya, proses evakuasi berlangsung sulit karena kondisi gelap. Beberapa kapal yang mencoba membantu pun kesulitan mengidentifikasi lokasi pasti TPJ.
Kapal TPJ yang dibangun tahun 2010 dan dioperasikan oleh PT Raputra Jaya diketahui baru menjalani docking pada Oktober 2024 dan ramp check pada Juni 2025 dengan hasil “layak berlayar”. Kapal ini membawa 65 orang penumpang dan 22 kendaraan dari berbagai golongan, namun muncul dugaan adanya penumpang yang tidak tercatat dalam manifest.
Wakil DPR dari Komisi V DPR RI menyoroti fakta bahwa kapal dalam kondisi teknis baik, namun tetap bisa tenggelam. “Nyaris tidak ada alasan kapal ini bisa tenggelam, selain kemungkinan kelalaian karena pintu kamar mesin terbuka atau dugaan kelebihan muatan,” ujar salah satu anggota DPR.
KNKT menegaskan investigasi masih berlangsung dan akan menelusuri seluruh prosedur keselamatan, pelatihan awak kapal, serta data riwayat kapal. Dugaan lain termasuk over capacity dan ketidaksesuaian manifest akan menjadi fokus lanjutan penyelidikan.
...
Apa itu Hazard Hunting?Hazard Hunting adalah proses sistematis untuk mengidentifikasi potensi bahaya (hazard) di lingkungan kerja sebelum bahaya tersebut menyebabkan insiden atau kecelakaan. Dalam dunia pelayaran, hazard hunting menjadi bagian penting dari sistem manajemen keselamatan kapal (Safety Management System/SMS) sesuai standar ISM Code (International Safety Management) dan seyogyanya sesering dapat dilakukan saat Safety Meeting.🚢 Definisi dalam Konteks Keselamatan Pelayaran:Dalam pelayaran, Hazard Hunting berarti mencari, mengenali, dan mencatat potensi risiko atau kondisi tidak aman yang bisa membahayakan:
Kru kapal
Penumpang
Kapal
Lingkungan laut
Tujuannya adalah untuk mencegah kecelakaan sebelum terjadi.🎯 Tujuan Hazard Hunting di Kapal:
Meningkatkan kewaspadaan kru terhadap kondisi bahaya.
Mencegah terjadinya kecelakaan kerja, kebakaran, pencemaran, dan kerusakan kapal.
Membangun budaya keselamatan (safety culture) di atas kapal.
Menjadi bagian dari kegiatan preventif dalam sistem ISM Code.
🔎 Contoh Hazard Hunting di Kapal:
Area
Potensi Bahaya (Hazard)
Deskripsi
Deck Area
Permukaan licin
Bisa menyebabkan terpeleset atau jatuh
Mesin
Kebocoran oli/bahan bakar
Risiko kebakaran atau ledakan
Tangga & Lorong
Penerangan kurang
Risiko tersandung atau terjatuh
Kamar Mesin
Alat pelindung telinga tidak digunakan
Risiko gangguan pendengaran
Ruang Muatan
Barang tidak ditambatkan dengan baik
Risiko tertimpa atau kerusakan muatan
🛠️ Langkah-Langkah Hazard Hunting di Kapal:
Observasi Langsung
Kru melakukan inspeksi visual di area-area kerja.
Identifikasi Bahaya
Mencatat segala sesuatu yang berpotensi menimbulkan cedera atau kerusakan.
Pencatatan Temuan
Mengisi formulir hazard report atau safety observation card.
Analisis dan Penilaian Risiko
Menentukan tingkat risiko (rendah, sedang, tinggi) berdasarkan kemungkinan dan dampak.
Tindakan Korektif dan Pencegahan
Melakukan perbaikan, pelaporan ke perwira atau Safety Officer, dan dokumentasi.
Pelaporan dan Tindak Lanjut
Dikirim ke Safety Management Office atau dimasukkan ke sistem pelaporan kapal.
📋 Peran Hazard Hunting dalam ISM Code:ISM Code mewajibkan perusahaan pelayaran dan kapal untuk:
Melakukan identifikasi risiko secara aktif,
Menerapkan prosedur pelaporan bahaya,
Mendorong partisipasi semua kru dalam meningkatkan keselamatan kerja.
Hazard Hunting menjadi bagian nyata dari continuous improvement (perbaikan berkelanjutan) dalam sistem manajemen keselamatan kapal.👨✈️ Siapa yang Bertanggung Jawab?
Seluruh kru kapal – memiliki kewajiban moral dan profesional untuk melaporkan bahaya.
Safety Officer / Chief Officer – biasanya memimpin inspeksi rutin.
Nahkoda (Master) – memiliki tanggung jawab utama atas implementasi dan tindak lanjut.
✅ Catatan:
Hazard Hunting adalah upaya proaktif untuk mencegah kecelakaan di kapal.
Ini adalah bentuk budaya keselamatan yang mengajak setiap individu di atas kapal untuk peduli, waspada, dan bertindak cepat terhadap potensi bahaya—sebelum menjadi insiden nyata.
...
Banyuwangi, 6 Juli 2025 – Tim SAR gabungan kembali menemukan satu jenazah yang diduga kuat merupakan penumpang KMP Tunu Pratama Jaya, kapal yang tenggelam di perairan Selat Bali.Korban berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan pada Minggu pagi pukul 10.41 WIB oleh tim SRU Laut, sekitar 6 mil dari titik akhir kapal dilaporkan hilang. Proses evakuasi dilakukan oleh KRI Tongkol milik TNI Angkatan Laut, yang langsung membawa jenazah ke Dermaga Pusri, Ketapang, Banyuwangi.Sesampainya di darat, tim identifikasi membungkus tangan korban untuk menjaga keutuhan sidik jari sebelum dibawa ke RSUD Blambangan guna proses identifikasi lebih lanjut.Dengan penemuan ini, total korban yang telah teridentifikasi berjumlah 38 orang: 30 selamat, 8 meninggal dunia. Sementara itu, 27 orang lainnya masih dalam pencarian.
Pencarian terus dilanjutkan oleh tim gabungan, dengan harapan menemukan seluruh korban yang masih hilang. ...
Catatan; Capt Zaenal A HasibuanHallo operator kapal ferry, banyak dugaan apa penyebab kapal ferry Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali yang disampaikan beberapa pihak, tetapi dasar teknis dari dugaan tersebut tidak boleh diterima begitu saja tanpa membuat metode penelitian seperti Root Cause Analysis apalagi kapalnya sudah tenggelam.Untuk itu, mari kita bahas hal teknis berdasarkan desain kapal dan pengalaman pelaut yang bisa dipakai sebagai teori pendekatan untuk dijadikan corrective action sebagai pencegahan agar hal ini tidak terjadi lagi.Ingat pepatah "Ships don't sink because of the water around them, they sink because of the water that gets in them"? Ya benar sekali, bahwa kapal tidak tenggelam karena air disekelilingnya, tapi karena air masuk kedalam kapal.Arti air masuk kedalam kapal kalau kita bahas secara teknis berarti air masuk kedalam enclosed compartments. Apa saja enclosed compartment diatas kapal ferry?1. Kamar Mesin2. Tangki BBM dan minyak.3. Tangki Air4. Ruang Akomodasi5. Ruang Kendaraan dibawah deck utama yang tertutup.Sudah menjadi rahasia umum, kapal-kapal di Indonesia tidak teliti dalam menjaga kekedapan penutup-penutup daripada enclosed compartments tersebut seperti;1. Manhole2. Fireplaps Engine room3. Ventilasi4. Lubang Pipa Sounding5. Air Breather.Hal ini tidak hanya terjadi pada kapal ferry, tapi banyak terjadi dikapal cargo, tug boat. LCT dan tongkang yang berlayar di Indonesia dimana kompartemen-kompartemen tersebut tidak kedap bahkan tidak bisa ditutup. Sebagian masyarakat awam menyebut air naik ke dek sebagai air masuk kekapal, tatapi sebenarnya air yang naik keatas deck akan turun lagi semuanya kelaut lewat lubang-lubang diatas deck. Air benar-benar masuk kedalam kapal apabila air mengisi enclosed compartments yang disebut diatas.Kapal boleh rolling hebat atau pitching keras dihantam ombak, selama tidak ada air laut yang masuk kedalam kompartemen tersebut maka kapal tetap terapung, dalam keadaan tegak maupun miring. Tentu sebaik-baiknya kapal tetap selalu tegak agar tidak ada bukaan ventilasi dan fireplaps yang berada dibawah permukaan air akibat miringnya kapal. Untuk itu penting menjaga agar tidak ada muatan yang bergeser ke salah satu sisi kapal, itulah mengapa lashing menggunakan rantai dan web slings, serta chocking menggunakan kayu atau air dunnage menjadi perlu.Dalam praktek good seamanship yang baik, sebelum menghadapi badai atau sebelum berlayar maka kekedapan semua manhole, ventilasi, fireplaps, pipa sounding, air breather, harus terjamin dan lashing muatan dalam keadaan kuat. Sebaiknya para operator kapal ferry mulai memperbaiki diri dengan rajin mengecek hal yang disebutkan diatas. Caranya mudah saja, gunakan rubber packing yang lebih baik dan baru lalu berikan vaseline pada rubber packing tersebut agar benar-benar kedap dan tahan terhadap air laut. Jangan terbiasa mengikuti cara salah menggunakan semen disekeliling manhole seperti yang dilakukan diatas tongkang.Ingat kembali kata kunci; Kapal yang kedap tidak akan tenggelam, walaupun miring. Kapal tidak akan miring jika tidak ada muatan yang bergeser. Untuk mengurangi rolling atau oleng, hindari tangki cairan dikapal yang terisi setengah atau sebagian terutama tangki yang lebar.Semoga tulisan ini berguna dan dunia pelayaran Indonesia menjadi lebih baik lagi kedepannya. ...
Berikut adalah ringkasan dari wawancara bersama Marcel, pengamat maritim, dalam program NTV Prime Dialog:Jakarta, 4 Juli 2025 – Pengamat maritim nasional Marcel menegaskan bahwa rentetan kecelakaan kapal dalam waktu berdekatan menunjukkan kegagalan sistemik di sektor pelayaran Indonesia. Hal ini ia sampaikan dalam dialog khusus bersama NTV Prime, menanggapi tiga kecelakaan laut yang terjadi hanya dalam 11 hari di lintasan pelayaran Ketapang–Gilimanuk.
“Ini bukan sekadar kelalaian teknis. Ini bukti bahwa kita gagal belajar dari tragedi masa lalu,” tegas Marcel.
Dalam pernyataannya, Marcel menyoroti sejumlah kelemahan krusial, antara lain:
Kapal berangkat tanpa pemeriksaan kelaikan laut yang memadai,
Kurangnya edukasi penumpang soal keselamatan,
Tidak dilakukannya proses lashing (pengikatan kendaraan), meski telah diwajibkan sejak Permenhub No. 115 Tahun 2016,
Dominannya faktor human error yang menyumbang lebih dari 80% kecelakaan laut.
Ia juga menyebut bahwa pembiaran terhadap pelanggaran SOP sudah menjadi “budaya”, dan menyalahkan mentalitas “membenarkan yang biasa” ketimbang “membiasakan yang benar”.Data manifest yang tidak akurat menjadi sorotan tajam—hanya tercatat 53 penumpang, namun terdapat 65 orang di atas kapal. Marcel menilai ini sebagai bentuk kelalaian fatal yang harus diselidiki secara pidana, termasuk oleh pihak-pihak seperti Syahbandar, operator pelabuhan, hingga pemilik kapal.Selain itu, ia mendorong adanya:
Omnibus law sektor maritim, untuk menyederhanakan 24 aturan yang tumpang tindih,
Penguatan kompetensi Syahbandar di pelabuhan-pelabuhan kecil,
Penggunaan solusi teknologi yang adaptif dan efisien.
“Negara kita sudah maritim, tapi mindset birokrasi dan masyarakat masih agraris,” kritik Marcel.
Ia pun menutup dengan seruan kolektif agar semua pihak, dari pemerintah hingga media dan masyarakat, bergerak bersama membenahi sektor maritim agar tragedi serupa tidak terus berulang.📺 Program: NTV Prime Dialog
🎙️ Narasumber: Marcel – Pengamat Maritim
🕙 Topik: Evaluasi Kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya dan Krisis Keselamatan Laut
...
Gilimanuk, Bali – Tim SAR gabungan dari berbagai instansi masih terus melakukan pencarian terhadap puluhan korban yang hilang akibat tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali, Rabu malam lalu. Proses pencarian hari ini difokuskan di wilayah Pantai Puahan dan perairan sekitar Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali.Menurut laporan langsung dari Posko SAR Gilimanuk, sejak pagi hari tim telah menerjunkan dua kapal RIB milik Basarnas untuk menyisir wilayah pantai selatan dan timur Gilimanuk. Sedikitnya 15 personel telah dikerahkan dalam upaya pencarian ini.Selain Basarnas, pencarian juga dibantu oleh Ditpolair, TNI Angkatan Laut, serta unsur BPBD, Dinas Kesehatan, dan relawan setempat. Hingga saat ini, sekitar 35 korban telah ditemukan, mayoritas oleh nelayan setempat di sepanjang pesisir Pantai Puahan. Namun, diperkirakan masih ada 29 hingga 30 korban yang belum ditemukan.Kepala Basarnas Bali juga mengimbau masyarakat yang beraktivitas di pesisir untuk segera melapor jika menemukan tanda-tanda korban, baik yang selamat maupun yang telah meninggal dunia.Luas area pencarian hari ini mencakup sekitar 37 km² di perairan Gilimanuk. Operasi pencarian dijadwalkan berlangsung dalam dua sesi, yakni pagi dan siang hari, dengan mempertimbangkan kondisi cuaca. Meski cuaca cenderung cerah, angin kencang di sekitar perairan menjadi tantangan tersendiri bagi tim SAR yang menggunakan kapal kecil.Hingga laporan ini disampaikan, belum ada konfirmasi resmi dari pihak kepolisian maupun Basarnas terkait temuan korban baru. Proses pencarian masih berlangsung dan diharapkan mampu membawa hasil signifikan dalam waktu dekat.📍 Lokasi: Posko SAR Gilimanuk, Bali
🕙 Update: Hari ini pukul 14.00 WITA direncanakan pencarian dilanjutkan oleh tim kedua. ...
Setiap tahun pada tanggal 25 Juni, kita memperingati hari yang dinamakan Hari Pelaut sebagai bentuk penghargaan untuk para pelaut yang menopang lebih dari 80% perdagangan dunia. Namun dibalik peran penting tersebut, banyak pelaut yang terjebak dalam “badai” tak terlihat: pelecehan dan perundungan di tempat kerja. Tema untuk merayakan Hari Pelaut Sedunia oleh IMO ini “Kapal Tanpa Pelecehan Saya”, mengingatkan kita bahwa kapal—tempat bekerja para pelaut—semestinya, bukan menjadi zona terpercaya untuk pekerja kembali menjalani kehidupan tanpa tekanan psikologis dan fisik.Kisah pelecehan di atas kapal-bukan sekadar isu sembarangan dan sepele diperlakukan buruk di pabrik yang jauh. Di Indonesia, sejauh kasih sayang ada laporan dari LSM dan media, kekerasan verbal, fisik bahkan seksual kepada pelaut baik perempuan muda ataupun anak buah kapal dari negara-negara berkembang kerap kali terjadi. Ironinya, pada banyak kasus kejahatan ini hilang ditelan sejarah karena diam dalam budaya ketakutan serta kehilangan pekerjaan. Posisi pelaut yang sering bekerja di bawah kontrak jangka pendek juga rentan dieksploitasi karena lemahnya sistem agensi tenaga kerja tempat mereka bekerja.Pada struktur yang bersifat hierarki seperti di atas kapal, sering kali junior berada pada posisi yang tidak menguntungkan. Banyak pelaut junior bahkan mengaku dikritik kasar, dipaksa bekerja dengan jam lembur melebihi batas wajar, bahkan mengalami perlakuan tidak pantas oleh senior. Ritual Perploncoan atau ritual inisiasi acap kali disalahgunakan untuk justifikasi praktik kekerasan. Ini bukan soal disiplin, ini sudah menyalahi pelanggaran hak asasi manusia.Lebih menyedihkan lagi, di tengah-tengah susahnya akses terhadap keadilan, banyak psikologis dalam diam menanggung penderitaan batin ‘scheduler’. Jiwa yang tampak sehat tersebut telah diselimuti bayangan sesak nan kelam selama berlayar. Parahnya, pikiran untuk akhiri hidup pun kerap membayangi tenaga pelaut. Nyatanya, kesehatan mental selagi berlayar adalah nyawa emas bagi keselamatan penyeberangan itu sendiri. Kecelakaan saat berlayar ataupun akibat kelalaian bekerja dan konflik antar awak bisa terjadi justru dari tekanan psikis yang terpendam dan tak pernah menemukan solusi.Data ISWAN atau International Seafarers' Welfare And Assistance Network pada laporan kuartal ketiga tahun 2023 menunjukkan bahwa dari 70% pelaut yang mengalami pelecehan verbal dan bullying, hanya 16% diantaranya yang melaporkan terus mengalami pelecehan seksual namun, 12% mengaku mendapat kekerasan fisik. Diperkirakan dalam laporan ini setidaknya wanita mendominasi dibandingkan pria dengan perbandingan 38% terkait pelecehan serta pengaduan aib. Sedangkan pada global survey lainnya diperoleh hasil rekap data dimana didapat pencapaian diskriminasi wanita mencapai 60% untuk perempuan pelaut serta nilai rentang yang dilaporkan dalam pelecehan seksual terhadap wanita mencapai 29% hingga 34%.Kampanye IMO tahun ini harus dijadikan momentum untuk perubahan nyata. Tuntutan kita selayaknya menjadikan sebuah kapal tidak hanya dalam kondisi bebas dari kecelakaan kerja, tetapi juga menkompromyisi tidak ada bentuk vandalisme sikap membabi buta apapun kejam didalam pelayaran. Makna kampanye seperti ini seharusnya tidak dapat dipahami secara langsung dari sekadar postingan media sosial ataupun seminar seremonial belaka, tetapi sudah sepantasnya diterjemahkan dalam tindakan solutif berupa kebijakan kongkret dan mengikat serta disepakati bersama. Langkah pertama adalah reformasi sistem pelaporan dan perlindungan korban.Kini, mayoritas pelaut enggan untuk melakukan laporan karena takut dianggap sebagai trouble maker atau berisiko tidak mendapatkan perpanjangan kontrak kerja. Oleh sebab itu perusahaan pelayaran harus menyediakan kanal pelaporan yang anonim dan daring. Kanal ini harus dijangkau dengan mudah bahkan ketika berada di tengah laut, dengan menggunakan aplikasi berbasis satelit atau hotline 24 jam. Kerahasiaan serta identitas korban wajib dijaga. Dibutuhkan investigator independen nasional dan internasional yang menangani pengaduan dengan pendekatan berbasis korban. Di samping itu, perusahaan pelayaran diwajibkan melaporkan tindak lanjut dari setiap pengaduan dalam audit keselamatan dan kinerja SDM. Meneruskan dokumen tanpa menyertakan bukti pemenuhan juga memerlukan dukungan dalam bentuk konseling psikologis, serta memberikan bentuk dukungan yang memungkinkan untuk bersaksi dengan mengunjungi berbagai lokasi di seluruh negeri.Langkah kedua adalah penanaman budaya hormat sejak dini, bahkan saat pendidikan maritim. Pendidikan pelaut bukan hanya belajar teknis navigasi, permesinan kapal, atau keselamatan dan keamanaan pelayaran, pada akhirnya adalah pendidikan karakter dan relasi antar manusia (human relationship). Sehingga, sekolah-sekolah pelayaran dan akademi, politeknik, sekolah tinggi bidang maritim harus menyusun kurikulum wajib yang meliputi etika profesi, manajemen konflik, dan gender. Apabila antisipatif ini masih belum berasa, pelatihan anti-bullying dan anti-harrasment dapat dilakukan melalui simulasi kasus, role-play, testimoni nyata dari para penyintas. Hal tersebut untuk memahamkan mahasiswa / taruna pelaut dari perspektif realisasi dampak-hukumnya. Pelaut berpengalaman, tenaga pengajar, atau instruktur yang terbukti melakukan tindakan pelecehan sebaiknya dikenakan hukuman atau diskors. Ini penting agar mereka tidak menjadi contoh yang buruk. Daripada melanggengkan budaya senioritas berlebihan yang seringkali berlindung di balik kata "tradisi", lembaga pendidikan hendaknya mengembangkan sistem pendampingan yang fokus pada dukungan psikososial. Dengan begitu junior merasa terlindungi dan memiliki arah yang jelas. Lebih jauh lagi, badan sertifikasi pelaut dalam hal ini Dewan Penguji Keahlian Pelaut (DPKP) disarankan untuk memasukkan aspek integritas dan profesionalisme dalam penilaian kelulusan.Langkah ketiga adalah penguatan regulasi dan sanksi tegas.Indonesia sebenarnya sudah mengesahkan MLC 2006 (Maritime Labour Convention 2006) menjadi bagian dari hukum nasional melalui UU Nomor 15 Tahun 2016, tetapi penerapannya di lapangan masih kurang optimal. Pemerintah perlu membangun sistem pengawasan yang aktif, melibatkan petugas / otoritas inspeksi maritim yang memiliki pemahaman tentang isu kekerasan dan pelecehan di tempat kerja. Pengaduan mengenai pelecehan sebaiknya diproses melalui sistem daring yang terbuka, dengan hasil yang dapat diakses oleh publik demi mengurangi kemungkinan kasus ditutup-tutupi. Perusahaan pelayaran yang tidak menanggapi pengaduan harus dikenakan sanksi administratif, mulai dari denda, penundaan izin beroperasi, hingga dimasukkan ke daftar hitam. Selain fokus pada pelaku, negara juga wajib memberikan perlindungan hukum serta pemulihan psikologis bagi korban. Selain itu, kolaborasi internasional antara negara bendera kapal dan pihak berwenang yang melakukan pemeriksaan di pelabuhan (flag state dan port state control) perlu ditingkatkan, supaya tidak ada pelaku yang lolos hanya karena mengganti bendera kapal atau pelabuhan tujuan pelayarannya. Terakhir, peran serta masyarakat dan media sangat penting dalam mengawasi dan menyuarakan kasus pelecehan, sehingga pelaut merasa tidak berjuang sendirian dalam melawan ketidakadilan yang menimpa mereka.Dalam ambisi menjadikan Indonesia pusat kekuatan maritim global, memberikan jaminan perlindungan bagi para pelaut bukan sekadar kewajiban etis, melainkan juga Langkah yang vital secara strategis. Citra pelaut Indonesia di mata dunia sangat dipengaruhi oleh sejauh mana negara hadir melindungi mereka. Jika kita bercita-cita untuk bersaing di kancah global, kualitas sumber daya manusia maritim kita harus terlindungi dari berbagai tindak kekerasan dan perlakuan tidak senonoh, mulai dari masa Pendidikan hingga saat para pelaut bertugas di atas kapal.Mari kita rayakan Seafarer Day 2025 ini bukan hanya dengan acara-acara serimonial perayaan sebagiamana biasanya atau dengan ucapan terima kasih, tetapi juga dengan tindakan nyata: menciptakan kapal yang bebas dari pelecehan. Bukan hanya “My Harassment-Free Ship”, tapi juga Our Respectful Industry — industri yang menempatkan martabat manusia sebagai porosnya. Di atas samudra yang luas, para pelaut seharusnya merasa aman, dihormati, dan bermakna.Jakarta, Juni 2025*) Penulis adalah praktisi SDM pelaut dan dosen maritim ...