Pelindo II Tagih Keseriusan Pemkot Cilegon dan PCM Soal Pelabuhan Warnasari -->

Iklan Semua Halaman

Pelindo II Tagih Keseriusan Pemkot Cilegon dan PCM Soal Pelabuhan Warnasari

Ananta Gultom
Thursday, January 4, 2018
GM PT Pelindo II Cabang Banten, Armen Amir | Istiemwa
Celigon, eMaritim.com - Keseriusan Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon dan PT. Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM) dalam membangun Pelabuhan Warnasari rupanya masih menjadi penantian panjang PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Banten. Hal tersebut membuat General Manager PT Pelindo II Cabang Banten, Armen Amir yang menyatakan, pihaknya akan menemui lalngsung Pemkot Cilegon dan PT PCM perihal pembangunan Pelabuhan Warnasari.

�Saya mendorong semua masalah yang ada di Kota Cilegon tidak membuat kita berhenti, tapi menyelesaikan apa yang sudah kita sepakati. Apa yang sudah dibuat itu baik untuk daerah dan kelancaran arus barang. Pasarnya sudah ada,� ujar Armen ditemui di kantornya, Rabu (3/1/2018), seperti dikutip bantennews.co.id.

Ia menuturkan, PT Pelindo II siap mendukung pembangunan Pelabuhan Warnasari hingga bisa beroperasi. �Tapi kami tanyakan dulu komitmen PT PCM dan Pemkot Cilegon. Kita pun 2019 baru investasi disitu. Kan kita hanya suporting dalam hal ini. Kita masih melihat kapan waktu yang tepat dari mereka. Mereka juga masih melihat kondisi dan macam-macam pertimbangan,� terangnya.

Dalam waktu dekat, lanjut Armen, pihaknya bakal bertemu dengan pihak PT PCM dan Pemkot Cilegon untuk membicarakan secara serius terkait keberlangsungan pembangunan pelabuhan yang digadang bakal menyejahterakan warga Kota Cilegon itu.

�Kemarin sudah saya hubungi Pak Jamhari (Dirut PT PCM) dan Kamis (4/1/18) rencananya bertemu untuk menegaskan keberlanjutan proyek ini. Setelah saya hubungi mereka antusias," tambahnya.

Armen mengatakan, memang saat ini PT PCM dan Pemkot Cilegon masih mengupayakan berbagai hal dalam pembangunan Pelabuhan Warnasari, salah satunya terkait perizinan.

�Saat ini mereka masih menunggu izin, seperti perizinan pembangunan, izin lokasi dan lainnya. Kata Pak Jamhari juga mereka sedang instens berkomunikasi dengan pemerintah pusat untuk mempercapat perizinan itu,� paparnya.

Armen menjelaskan, pada tahun 2019 sebagai investasi awal, pihaknya akan membangun dermaga. Setelah itu, pihaknya akan menginvestasikan pada bagian lain setelah format kerjasama disepakati.

�Kerjasama kita kan bisa di semua lahan. Namun pada tahun 2019, kita membangun dermaga dulu, luasnya kurang lebih 200 meter. Itu saja penyertaan kita diawal karena kita masih melihat format kerjasamanya. Apakah nanti kita di lahannya untuk membangun fasilitasnya, apakah disisi lautnya atau kita di sistemnya, Ini belum ada pembicaraan. Mungkin karena mereka mencari format yang tepat juga ya. Nah, terkait format ini harus sudah di clear-kan tahun 2018 ini. Formatnya sebenarnya bisa di berbagai sisi sih, tinggal bagaimana nanti pembicaraannya saja,� paparnya.

Menurut Armen, sebenarnya Pelabuhan Warnasari sudah memiliki potensi yang luar biasa. Sebab sebelum dibangun pun ternyata sudah memiliki partner yang berpotensi menjadi konsumen. �Ini bagus untuk membangun daerah,� ucapnya.

Komisaris PT PCM, Abdul Hakim Lubis berharap tahun 2018 menjadi momentum awal pembangunan pelabuhan Warnasari yang ditandai dengan pembangunan akses jalan masuk menuju pelabuhan.

�Kita berharap di tahun 2018, jalan itu sudah kita garap dan ini yang juga sudah kita ekspose awal oleh Direksi ke Plt Walikota Cilegon. Tapi harus kita lihat dulu DED-nya nanti, dan akan kita bicarakan lagi dengan PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC),� ujarnya.

Diketahui, rencana pembangunan akses jalan dan pintu masuk sepanjang 750 x 30 meter persegi dari Jalan Asia Raya di kawasan industri KIEC itu diperkirakan akan menelan anggaran sekira Rp45 miliar. Akses tersebut, tepat berada di seberang pintu masuk PT Krakatau Posco di dalam kawasan KIEC.

Lubis mengatakan, pembangunan akses jalan menuju pelabuhan itu akan berjalan seiring dengan proses persyaratan administrasi kepelabuhanan yang tengah dipersiapkan salah satu BUMD Kota Cilegon tersebut.

�Izin pelabuhan kan tidak bisa selesai sekaligus. Perlu tahapan semuanya. Yang terpenting kan semuanya harus simultan, baik itu perizinan menyangkut yang di darat maupun di lautnya,� terangnya.

Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon ini belum dapat memastikan besaran anggaran yang akan terserap untuk pembangunan akses jalan tersebut. �Karena angka di DED (akses jalan menuju pelabuhan) yang baru ini belum muncul, maka kita juga belum bisa pastikan apakah anggaran yang akan digunakan itu berasal dari yang Rp98 miliar (penyertaan modal),� tandasnya.(*)