Astratel Berminat Jadi Operator Megaproyek Pelabuhan Patimban -->

Iklan Semua Halaman

Astratel Berminat Jadi Operator Megaproyek Pelabuhan Patimban

Ananta Gultom
Thursday, November 9, 2017
Direktur Astratel Nusantara, Wiwiek Santoso | Istimewa
Subang, eMaritim.com - Megaproyek Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat, kini menjadi perhatian bagi PT. Astratel Nusantara atau Astra Infra. Pasalnya, Astratel tengah menunjukkan ketertarikannya untuk ikut ambil bagian menjadi operator Pelabuhan Patimban. Dalam hal nilai investasi Astratel sudah menyiapkan, namun Rahmat belum bisa menyebutkannya. Pihaknya memilih menunggu regulasi yang dikeluarkan pemerintah.

"Astratel ingin terlibat. Semoga bisa terpilih dan jadi operator," kata Direktur Bisnis dan Pengembangan Astratel, Rahmat Samulo, seperti dikutip tempo.co.

Astratel merupakan perpanjangan lini bisnis Astra International di sektor infrastruktur. Sebagai perusahaan investor-operator swasta nasional, Astratel lebih banyak bergerak di segmen jalan tol dan pelabuhan. Sejauh ini Astratel sudah mempunyai kepemilikan saham di enam Badan Usaha Jalan Tol dan satu pelabuhan. Total hak konsesi jalan tol yang dikelola mencapai 353 kilometer.

Sementara di segmen jalan tol, Manajer Astratel Wiwiek Santoso menargetkan pada 2020 perusahaan bisa memegang hak konsesi jalan tol sepanjang 500 kilometer. "Saya masih ada pekerjaan rumah 147 kilometer lagi," ucap Wiwiek.

Manajemen Astratel enggan menyebutkan ruas tol mana saja yang menjadi incaran selanjutnya. Wiwiek menyatakan langkah membeli ruas tol atau mengakuisisi mesti disesuaikan dan terkait dengan bisnis utama induk perusahaan. Prinsipnya, menurut dia, pengembangan infrastruktur mesti terkait dengan mata rantai bisnis Astra International.

"Keterlibatan di Patimban karena ada segmen otomotif di wilayah itu," kata dia.

Kendati demikian, Wiwiek menyatakan Astratel membuka peluang untuk membeli ruas tol yang sudah jadi atau setengah jadi di 2018. Perusahaan, ucapnya, tidak mempunyai target khusus karena mempertimbangkan resiko dan return.

"Astra terbuka bermitra dengan siapa saja," tuturnya.

Ke depan, Astratel tidak hanya ingin berpartisipasi di infrastruktur pelabuhan seperti Patimban. Rahmat Samulo menyatakan perusahaan juga tertarik mengelola bandara.

"Studinya sudah lama, tapi kami masih mengamati dulu," ujarnya.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Herry Trisaputra Zuna mengatakan, Pelabuhan Patimban merupakan pelabuhan strategis yang direncanakan sejak lama dan membutuhkan akses ke jalan tol.

"Kami akan dukung, karena pemrakarsanya sudah ada, yang jelas kenapa ada Subang-Patimban karena ini merupakan proyek strategis nasional, sehingga membutuhkan akses tol," ungkapnya seperti dikutip sindonews.com.

Herry menambahkan, pihaknya juga akan terus membuka kesempatan yang sama kepada pihak swasta lainnya untuk membangun dan mengelola jalan tol melalui proses penawaran dan pelelangan yang terbuka kepada badan usaha baik BUMN, asing maupun swasta.

Sebagai gambaran, pemerintah menetapkan Pelabuhan Patimban sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional, yang telah tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 3 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.(*)