12 ABK Terseret Arus Usai KM Cahaya Nirmala II Alami Kebocoran -->

Iklan Semua Halaman

12 ABK Terseret Arus Usai KM Cahaya Nirmala II Alami Kebocoran

Ananta Gultom
Tuesday, September 12, 2017
Ilustrasi korban tenggelam | Istimewa
Buleleng, eMaritim.com � 12 Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Motor (KM) Cahaya Nirmala II terseret arus usai alami kebocoran di sekitar 10 mil utara Pelabuhan Celukan Bawang, Kabupaten Buleleng, Bali, Senin (11/8) dini hari. Tim Search And Rescue (SAR) Denpasar yang mendapat laporan tersebut segera terjun untuk mengevakuasi para korban.

Kepala Kantor SAR Denpasar, Ketut Gede Ardana menjelaskan, KM Cahaya Nirmala II bertolak dari Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu 9 September 2017 pukul 17.00 WITA. Tujuannya adalah Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Namun, saat perjalanan kapal tersebut mengalami kebocoran dan kandas di tengah lautan.

"Kami mendapat informasi dari Abdi yang merupakan anak kapten kapal bernama Ibrahim. Kami langsung menerjunkan personel untuk melakukan pencarian korban," kata Ardana, Senin (11/8).

Ia melanjutkan, petugas SAR kemudian melakukan pelayaran selama 1,5 jam untuk mendekat ke lokasi kapal nahas tersebut. Sesampainya di lokasi, tim SAR langsung menyisir untuk menemukan ABK yang terapung di laut. Pencarian menggunakan helikopter pun dilakukan.

"Tim SAR telah berupaya maksimal dengan mengerahkan SRU laut dan SRU udara, sampai dengan saat ini masih belum berhasil menemukan tanda-tanda keberadaan korban," ungkap Ardana seperti dikutip viva.co.id.

Pemilik kapal, Arianto, sudah berusaha menghubungi Muchtar sebagai Mualim II, namun tidak bisa tersambung. Koordinasi Kantor SAR Denpasar dengan Arianto melalui sambungan telepon terus dilakukan untuk memastikan perkembangan kondisi seluruh ABK KM Cahaya Nirmala II. Dengan kondisi alun kurang bersahabat, upaya penyisiran di perairan Celukan Bawang masih berlanjut.

"Hingga pukul 10.45 WITA luas areal pencarian yang direncanakan sekitar 131,68 Nm. Sampai dengan berita ini diturunkan, operasi SAR belum memberikan hasil, masih belum ada kejelasan tentang keberadaan KM Cahaya Nirmala II, begitu juga dengan nasib para ABK-nya," tandas Ardana. (*)