RI - Australia Gelar Maritime Security Desktop Exercise -->

Iklan Semua Halaman

RI - Australia Gelar Maritime Security Desktop Exercise

Ananta Gultom
Friday, September 23, 2016
Ilustrasi (Foto: Istimewa)

Jakarta, INSA - Hubungan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Australia dari waktu ke waktu semakin erat terjalin. Hal ini ditandai dengan digelarnya sebuah kegiatan kerjasama berupa pelatihan keamanan di fasilitas pelabuhan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan dengan Pemerintah Australia melalui Department of Infrastructure and Regional Development, yakni Maritime Security Desktop Exercise.

Pelatihan ini diselenggarakan pada tanggal 23 September 2016 di Makassar yang bertujuan untuk menguji jaring komunikasi, koordinasi dan komando di internal fasilitas pelabuhan maupun dengan instansi keamanan terkait lainnya serta memberikan pemahaman yang lebih komprehensif terhadap respon atau tindakan yang harus dilakukan oleh para pemangku kepentingan di pelabuhan pada saat terjadi ancaman keamanan terhadap fasilitas pelabuhan.

Kegiatan ini dihadiri oleh Consul General Australia di Makassar, Mr. Richard Mathews, Consular Transport, Australian Government, Mr. Steven Shaw beserta tim dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta. Kehadiran Konsul Jenderal Australia semakin menunjukkan pentingnya hubungan kedua negara yang memiliki nilai strategis. Selain itu, pelatihan ini juga melibatkan unsur Port Security Committee dari pelabuhan Makassar, Tanjung Emas, Semarang, dan Benoa, Bali.

Exercise atau latihan dalam hal keamanan ini merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh fasilitas pelabuhan yang telah dinyatakan comply dengan aturan International Ship and Port Facility Security (ISPS Code) dan memiliki Statement of Compliance of a Port Facility (SoCPF). Di tahun ke-12 penerapan ISPS Code di Indonesia diharapkan penerapan aturan internasional tersebut harus benar-benar konsisten dan berbasis pada voluntary compliance yang memandang penerapan aturan keamanan sebagai suatu kebutuhan dibandingkan suatu paksaan.

Rangkaian kegiatan pelatihan dibuka oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Ir. A. Tonny Budiono, MM. Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar, Marwansyah, dikatakan bahwa dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, perkembangan kunjungan kapal pesiar sangatlah menggembirakan di mana destinasi wisata yang dikunjungi para turis asing tidak hanya Bali saja, tetapi wilayah timur Indonesia yang mempunyai potensi wisata alam yang sangat indah telah pula banyak mendapatkan kunjungan dari turis asing yang menggunakan kapal pesiar.

“Peran pelabuhan sebagai pintu gerbang tentu sangatlah penting, karena kita semua menginginkan bahwa wisatawan dan pengguna jasa pelabuhan mempunyai jaminan rasa aman dan nyaman sehingga sudah selayaknya kita harus meningkatkan kewaspadaan dan selalu bersiap siaga dan mengantisipasi segala kemungkinan ancaman,” ungkap Dirjen Hubla.

Belajar dari teror keamanan yang pernah terjadi di Indonesia, Tonny menambahkan, saat ini kita  harus lebih mengembangkan Security Culture atau Budaya Keamanan sehingga kita dapat menjadi lebih waspada dalam lingkungan tempat tinggal maupun bekerja, serta mampu mengidentifikasi hal-hal yang berpotensi akan menjadi gangguan keamanan.

“Di sinilah kita bisa melatih semua unsur yang tergabung dalam Port Security Committee dengan tepat serta dapat memahami siapa berbuat apa, kapan dan dimana, sehingga pada akhirnya kita selalu siap siaga dan tanggap terhadap segala situasi keamanan”, tutur Tonny.

Lebih lanjut Tonny menjelaskan manfaat penting lainnya adalah para peserta dapat mengidentifikasi apa saja yang menjadi kerawanan serta kekurangan, untuk kemudian dapat dilakukan langkah-langkah perbaikan.

“Tanpa latihan kita tidak akan menguasai suatu keahlian dengan baik, karena inti dari keahlian ialah melatih secara terus menerus apa yang telah dipelajari”, kata Dirjen Tonny.

Menutup sambutan, Dirjen Hubla menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada pihak pemerintah Australia atas komitmen kerja sama dengan Pemerintah Indonesia khususnya dalam bidang keamanan pelabuhan.

“Semoga kerja sama yang telah terjalin dengan sangat baik ini dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi kedua negara,” pungkas Tonny.